Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Mengapa Harus IMD?

Sungguh  mengagumkan bahwa ternyata bayi baru lahir yang ditempatkan pada dada atau perut ibunya akan bisa menemukan sendiri sumber ASI dan langsung menyusu. Nah, proses inilah yang dikenal dengan istilah insiasi menyusui dini (IMD). Inisiasi menyusui dini (IMD)dilakukan pada 1 jam pertama setelah bayi dilahirkan. Apa pentingnya melakukan IMD? photo cr:  www.mamamia.com.au IMD ialah langkah awal untuk menunjang keberhasilan ASI eksklusif nantinya.  Pemberian ASI eksklusif itu sendiri selain sebagai sumber gizi paling baik bagi bayi, juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga si kecil tidak mudah terserang penyakit infeksi  (infeksi saluran pernapasan dan diare merupakan “major child killer”, penyebab kematian terbesar pada anak). Maka dengan memberikan ASI eksklusif, angka kematian bayi pun bisa berkurang. Cairan ASI berwarna kekuningan yang pertama kali keluar atau dikenal dengan sebutan kolostrum merupakan cairan kaya nutrisi yang baik untuk sistim imunitas bayi

Suka Ngemil dan Makan Gorengan? Waspada Kolesterol!

Beberapa dekade silam, sebagian masyarakat mungkin belum familiar dengan penyakit jantung dan stroke. Kesannya, itu penyakit orang kaya... Tetapi hari ini, dua penyakit itu bukan lagi milik orang pict: google berduit saja. Pola hidup manusia modern yang cenderung instan dan suka yang “enak-enak”, mau tidak mau membuat kita semakin akrab dengan penyakit tersebut. Tingginya angka kejadian penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke membuat banyak orang mulai waspada terhadap kolesterol. Betapa tidak, kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah merupakan salah satu faktor risiko terjadinya PJK dan stroke. Nah, ketakutan sebagian orang terhadap kolesterol dilihat oleh sebagian produsen sebagai peluang untuk menciptakan produk-produk non-kolesterol. Namun sayangnya, beberapa iklan mengenai produk non-kolesterol ini terkesan menyesatkan . Misalnya, minyak goreng merek tertentu yang diklaim tanpa kolesterol. Kenyataannya, kolesterol memang hanya ditemukan pada produk hewani (sepert

MENGOPTIMALKAN LAYANAN KONSELING GIZI POSYANDU DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

Jika kita bertanya kepada masyarakat awam apa itu posyandu, kebanyakan orang akan menjawab bahwa posyandu adalah tempat untuk menimbang bayi dan balita, atau tempat memperoleh imunisasi. Padahal, fungsi posyandu tidak hanya sebatas timbang-menimbang, tetapi lebih dari itu posyandu merupakan suatu wadah yang memberdayakan masyarakat melalui berbagai kegiatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Menurut Depkes, tujuan utama diadakan posyandu ialah untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Namun bagaimana pun, persepsi masyarakat terhadap posyandu selama ini tidak bisa serta-merta disalahkan karena yang terjadi di lapangan memang demikian adanya, peran posyandu belum optimal. pict:  www.liputan6.com Selama ini, yang terjadi di sebagian besar posyandu adalah setelah penimbangan bayi dilakukan, kemudian hasilnya dicatat di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Sesudah itu, tidak ada tindakan lebih lanjut kepada para ibu tentang bagaima

MENENGOK DESA MATAWINE: SEJENAK MELUPAKAN AHOK DAN JAKARTA-NYA...

Hari-hari belakangan media pemberitaan Indonesia tengah ramai membicarakan urusan pulau buatan di Jakarta sana berikut masyarakat nelayan pesisir yang tergusur sebagai akibat dari megaproyek tersebut. Media sosial pun menjadi tidak kalah bising mengomentari perihal ini, semua orang turut angkat bicara. Pada saat yang sama, saya merasa jenuh: apakah hajat hidup kita orang Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, hanya seputar Ahok dan reklamasi?  Di satu daerah di Indonesia, di mana namanya tidak pernah tercatat dalam buku atlas versi apa pun, sekelompok masayarakat lebih peduli pada urusan tanah mereka ketimbang membual soal Ahok dan segala tetek-bengek pemilukada orang Jakarta. Adalah masyarakat Desa Matawine (dikenal juga sebagai orang Wongko) di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, yang kini memperjuangkan haknya tas lahan perkebunan mereka yang dalam rencana pemerintah daerah akan dijadikan komplek perkantoran pemda nantinnya.  Desa Matawine secara geo

TAMAN KANAK-KANAK

Cinta pertama bagiku adalah kenangan masa kecil di sebuah kampung pesisir... www.pinterest.com Dalam memori masa kecil yang tersimpan baik di kepalaku, ada banyak hal menyenangkan yang bisa kukenang. Tentang sore-sore bersahaja mengikut tetanggaku berjualan keliling, cerita hantu yang dahulu bisa bikin menangis terkencing-kecing (sekarang, ketika me ngingatnya aku justru bertanya-tanya di mana letak seramnya cerita itu), atau malam-malam syahdu kami menikmati langit cemerlang dengan bintang berhamburan (kamu tahu rasanya terlentang di balai-balai ketika itu? Seperti berada di luar angkasa!) Dari sekian memori indah tak terperi ala cerita novel di atas, aku juga menyimpan sisi kelam masa sekolah di taman kanak-kanak. Bullying? Bukan, bukan itu. Kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT? Ah, yang benar saja... Baiklah, kayaknya tidak perlu aku menyebutnya sisi kelam karena sebenarnya tidak begitu-begitu amat. Cerita ini hanya segelintir kisah yang tidak masuk kategori &q

MENGUKUR POPULARITAS I LAGALIGO DI KALANGAN ANAK MUDA KEKINIAN

photo cr:  www.indonesia.travel Ketika mendengar nama I Lagaligo disebut, ada tiga hal yang terbersit di kepalaku. Pertama, ialah semacam kafe yang cukup sering saya lewati. Kafe ini tampaknya cukup populer di kalangan kawula muda Makassar, beberapa kali saya mendapati teman maya “check-in” di sana. Nah, kenapa kafe ini mengingatkan saya pada I Lagaligo? Sebab nama kafe tersebut mencatut nama Lagaligo tadi. Hal kedua, saya teringat museum di komplek Benteng Fort Roterdam yang dulu saya kunjungi ketika baru semester awal kuliah di Universitas Hasanuddin. Ya, lagi-lagi nama museumnya: La Galigo. Terakhir, nama itu me- recall memoriku akan salah satu jalan di tengah Kota Makassar. Berdasarkan alasan-alasan di atas, saya pun membuat asumsi prematur bahwa tentulah I Lagaligo itu seorang pahlawan atau barangkali raja gagah perkasa yang pada masa lampau menguasai daratan Bugis-Makassar. Namun anggapan ini berubah ketika dalam perselancaran di jagat maya beberapa waktu lalu, saya m

Diet Tanpa Lapar, Bisa Kok!

www.arsenaultdermatology.com Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah diet. Dalam dunia akademis, diet sebenarnya tidak hanya merujuk pada pengaturan pola makan untuk menurunkan berat badan. Diet juga berarti pola makan sehari-hari, atau diet digunakan untuk merujuk pola makan tertentu yang dilakukan untuk tujuan khusus, misalnya diet pasien diabetes, diet stroke, dan diet menurunkan berat badan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diet adalah aturan makanan khusus untuk kesehatan dsb (biasanya atas petunjuk dokter).  Namun demikian, dalam tulisan ini makna diet kita sempitkan menjadi pola makan untuk  penurunan berat badan. Seiring kemajuan ilmu pengetahuan, metode diet juga mengalami perkembangan dari masa ke masa, mulai dari sekadar mengatur pola makan sampai menyertakan bantuan obat/suplemen pelangsing. Masalah yang kerap dialami oleh orang-orang yang tengah menjalani program diet konvensional adalah rasa lapar dan lemas. Hal ini dikarenakan mereka mengurangi p

Meng-Keren-kan Makassar dengan BRT

BRT di depan Mall Panakukkang Bus Rapid Transit (BRT) adalah moda transportasi massal yang tergolong baru di Kota Makassar, dirilis sejak 2014 lalu. Kalo Jakarta sana punya Trans Jakarta, nah di Makassar  ada BRT. Saya sendiri sebagai penduduk kota ini baru sempat mencoba alat transportasi tersebut beberapa waktu lalu. Yaa harus diakui, BRT memang belum populer bagi masyarakat Makassar. Secara umum, warga kota lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan kota (angkot) yang istilah lokalnya “pete-pete”. Pertama kali menjajal BRT, saya mendatangi halte terdekat dari tempat tinggal saya. Halte tersebut tampak sunyi, hanya ada 2 petugas sedang berjaga. Ketika saya datang, saya pikir calon penumpang langsung membeli karcis di loket yang tersedia. Ternyata karcis diberikan setelah penumpang naik di atas bus. Oh, okelah... No problemo . Jadilah saya menunggu BRT sambil mengamati kiri-kanan. Tak lama berselang, muncul seorang ibu dan anaknya, kayaknya ibu itu mau men

THE DAY AFTER TOMORROW, Apakah Esok Masih Ada?

Saya baru saja menonton sebuah film. THE DAY AFTER TOMORROW. Film itu me- recall ingatanku tentang artikel-artikel yang saya baca beberapa hari belakangan. It’s all about global warming . Sebenarnya, semua artikel itu saya baca demi bisa membuat tulisan untuk lomba bertema green living , yah semacam itulah. Tetapi, sial, tulisan yang dibutuhkan temanya tentang sampah. Demi Tuhan, apakah green living hanya menyoal sampah? Tunggu dulu, bukannya saya menyepelekan pengelolaan sampah. Tidak. Tentu saja, itu juga hal yang perlu dipikirkan. Maksudku, kelihatannya kita terlalu mempersempit urusan green living cuma sebatas sampah. photo cr: https://alienationmentale.files.wordpress.com Dulu, waktu SMA yang sempat begitu aware dengan global warming. Dan lagi-lagi, semua itu karena sebuah tulisan: tugas karya ilmiah dari Bu Zarbeti. Dan bagaimana pun, setelah membaca berbagai literatur saat itu saya segera menyadari bahwa bumi yang kita tempati ini memang menuju kehancuran karena ulah

Menghidupkan Inovasi Sejak Usia Dini

Inovasi memang mutlak diperlukan demi tercapainya sebuah kemajuan   Apa sih artinya inovasi? Penemuan baru? Pesawat tempur? Atau apa… Saya pribadi memaknai inovasi sebagai suatu kreativitas dalam memberi nilai lebih terhadap sesuatu. Seperti apa itu? Mari kita simak…   Sepuluh tahun yang lalu, aku masih seorang gadis kecil. Aku duduk di kelas lima SD dan menjadi satu dari beberapa perempuan jangkung di kelas. Aku, sebagaimana anak lainnya, senang bermain sepulang sekolah. Bermain petak umpet, rumah-rumahan, bermain lumpur, dan bersepeda. Tetapi, musim itu anak-anak di lingkungan tempat tinggalku sedang gandrung bermain sepeda.  Setiap hari kami menghabiskan uang untuk menyewa sepeda. Seorang pria paruh baya di dekat rumahku sudah bertahun-tahun menekuni bisnis penyewaan sepeda. Lama-lama kami mulai menyadari, bisa tekor juga kalau menyewa sepeda terus. Bukannya tak punya sepeda, di kolong rumahku selalu terparkir sepeda biru yang gagah. Sepeda kumbang milik ayahku. Dan masalahn

Makanan Berwarna Mencolok, Kenapa Tidak?

Pernahkah Anda mendengar istilah phytochemical atau fitokmia? Ditijau dari segi bahasa, fitokimia terdiri dari dua suku kata yaitu fito dan kimia. Fito ( phyto ) merujuk pada tumbuhan, sedangkan kimia ( chemical ) merujuk pada senyawa kimiawi. Fitokimia merupakan senyawa non-gizi (bukan termasuk golongan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, ataupun mineral) tetapi memilki fungsi yang baik terhadap kesehatan tubuh secara umum. Senyawa ini dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan seperti buah, sayuran, biji-bijian, umbi, dan obat herbal. photo credit: www.thefashionspot.com Di alam ini terdapat banyak sekali senyawa fitokimia. Mungkin pernah mendengar kata polifenol dari iklan teh di TV ya? Nah, itulah salah satu jenis fitokimia yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan agen yang dapat menjaga tubuh kita dari kerusakan akibat radikal bebas dan zat-zat karsinogenik (zat penyebab kanker). Golongan Organosulfida, termasuk di dalamnya adalah dialil sulfida, alil metil s

Legenda Sangkuriang (Berkencan Sambil Cari Kutu)

Cerita ini dikisahkan oleh temanku, Mbak Tuts, waktu lagi nongkrong di depan indekos. Mbak Tuts itu ketika masih kecil adalah pecinta dongeng dan ia membagi sedikit “ingatan”nya tentang Legenda Sangkuriang. photo cr: http://legendasangkuriang.blogspot.co.id/ Suatu hari ketika Dayang Sumbi (ibunya Sangkuriang) masih lajang sedang menjahit, tiba-tiba jarumnya jatuh ke kolong rumahnya. Dayang Sumbi pun berjanji jika ada seorang lelaki yang mau mengambilkan jarum itu untuknya, lelaki itu akan dijadikan suami (bdw, menurutku ini ikrar yang aneh. Kenapa dia tidak turun ambil sendiri? Kan jatuhnya cuma di kolong... Haeuh, sedentary banget). Lalu, ternyata yang mengambilkan jarum itu adalah seekor anjing bernama Lumang. Singkat kata singkat cerita, mereka pun menikah. (Huh, ini lebih aneh lagi. Bagaimana caranya anjing ngambil jarum? Terus, dalam perjanjian tadi kan yang akan dijadikan suami adalah lelaki?!) Dari pernikahan Dayang Sumbi dengan Lumang lahirlah Sangkuriang. Suatu h

SUMPAH, DULU SAYA TINGGI!!!

Umurku hampir 21 tahun dan tinggi badanku hanya, 146 koma sekian sekian.  Dulu saya tidak ambil pusing dengan masalah tinggi badan ini. Merasa biasa saja. Belakangan, semakin banyak orang yang mengatakan betapa kecil -nya saya. Dan sekarang, jika berpapasan dengan orang yang seumuran atau yang lebih tua, saya selalu melirik kepala mereka; apakah sejejajar dengan kepalsaya atau tidak. Dan kesimpulannya, sebagian besar tidak sejajar. Itu artinya tinggi badanku memang di bawah rata-rata orang Indonesia. Kenyataan ini terlalu memilukan. Tetapi, yah sudahlah, mungkin memang segini settingan -ku. Jika saat ini saya berkata pada orang-orang bahwa dahulu kala saya pernah tinggi, rasanya tidak akan ada yang percaya. Mereka pasti akan menatapku dengan wajah heran nan berseri, lalu pada akhirnya mereka tertawa terpingkal-pingkal. Atau mereka mungkin berpikir, jiwsaya bisa saja telah berreinkarnasi dari seseorang berbadan tinggi di dunia antah berantah sana menjadi saya yang sekarang. Tet

PROF. FAISAL ATTAMIMI: Berterima Kasih Kepada Mencit

Tulisan pendek ini saya kerjakan tahun 2012 lalu... Sekarang, membacanya kembali mengingatkan kepada salah satu dosen favorit saya: Prof. Faisal Attamimi. Semoga segala ilmu dan senyum ramahnya Beliau bisa menjadi amal yang tidak putus-putus pahalanya... Al Faatihah. *************      Nampa knya dalam banyak kasus, orang-orang tidak menyukai bahkan sampai  phobia  kepada binatang tertentu karena alasan yang tidak bisa diterima akal sehat. Misalnya, Kakak Ece yang phobia sama toke, Ais sama cicak, Uchi sama kucing, Wauti sama ular, ulat, bahkan jentik nyamuk yang dalam persepsinya masih sefamili sama ular.          Saya sendiri sejak kecil sangat tidak suka pada  tikus dan sebangsanya: mencit, hamster, dkk. Kenapa tidak suka? Ya geliiii, apalah lagi sama bulu-bulunya.... Hiiiiyyyy.... Tapi anehnya saya suka boneka dan bentuk animasi dari bintang pengerat satu ini, wkwkwk.        Paradigma saya tentang binatang, terutama tikus, sedikit berubah setelah mengikuti ku