Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Nusa Penida, Kepingan Surga di Planet Bumi

Kalau kamu pernah main ke Bali tanpa mampir ke Nusa Penida, baiknya kamu balik lagi ke sana deh. Gak afdol liburanmu, serius! Pulau cantik ini adalah destinasi yang tidak boleh kamu lewatkan. Yes, kalau kamu kids jaman now yang hobi nongkrongin temlen instagram sampe lupa waktu, pasti sudah sempat dong melihat foto prewedding -nya Kahiyang Ayu, putri presiden Jokowi, yang mengambil salah satu spot di Nusa Penida itu… Seminggu selepas lebaran idul fitri tahun lalu, saya dan sepupu sekaligus soulmate (namanya Putri) kembali ke kota perantauan, izinnya sih begitu. Padahal kami diam-diam malah mengambil penerbangan tujuan Bali, hahhaha. Sebenarnya sih ya kami tidak berniat pergi tanpa pesan macam begitu, Cuma berhubung waktu izin gak dikasih, ya sudah…terpaksa. Tapi jangan dicontoh! Pergi tanpa restu itu banyak malapetakanya loh. Dan tentu saja, kami pun mengalaminya. Btw, liburan aja butuh restu gaes, apalagi kalo mau membangun rumah tangga. *eh **** Saya dan Putri mendarat

1 Cara Jitu Memilih Calon Pasangan Hidup

Sengaja saya menulis judul seperti itu biar kelihatan bombastis macam artikel-artikel mainstream bacaan favorit kaum milenial. Dan kenapa cuma 1 cara, bukan 7 misanya? Ya, karena memang cuma 1 ini yang mahapenting dan patut kamu tanamkan dalam benakmu. Saya awali dengan dua buah pertanyaan: Umur kamu berapa? Punya pacar apa tidak? Andekata umur kamu sepantaran saya yakni 20 tahun lewat sedikit (belagak mudaa, hahha), topik tentang pernikahan akan selalu menghantui hari-harimu. Temlen fesbuk dan instagram niscaya dipenuhi foto-foto teman seangkatan kuliah dulu yang sudah pada merit. Dan yang bikin nyesseek adalah kamu J O M B L O. Sudah begitu, gak ada tanda-tanda hilal (calon pasangan) bakal meramaikan hidupmu yang selama ini penuh drama gak penting. *fiuhhh, nyeka aer mata pake kanebo* Oke, cukup! Cukup Roma… jangan terlalu baper. Ingat saja sebuah petuah klasik bahwa jodohmu ada. Beliau akan datang di waktu yang tepat. Selama teman-teman partner in crime -mu belum menika

Makan Siang Bersama a la Jepang

Haihaiii... Welcome back !  😋😍 Kemarenan saya janji mau cerita tentang anak-anak Jepang dan budaya membaca yes, sampe sekarang belum terpenuhi karena saya belum dapat ilham untuk meneruskan outline tulisan yang ada, hahhah. Baiklah, sekarang izinkan saya cerita hal yang lain dulu, masih menyoal anak-anak Jepang, based on my reading last night, and for more info yah silakan googling sendiri.  😁😁 Kekalahan Jepang dari Amerika pada perang dunia II, membuat Negeri Matahari Terbit ini menyadari bahwa diperlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk menyamai kemajuan bangsa Barat. Ternyata, berakhirnya perang menyadarkan pemerintah Jepang untuk memprioritaskan dua sektor utama dalam pembangunan, yaitu sektor: PENDIDIKAN DAN KESEHATAN. Lalu bagaimana upaya pemerintah agar fokus pada kedua sektor ini berjalan beriringan? Salah satunya ialah menekankan pentingnya budaya makan sehat sebagai bagian dari peningkatan derajat kesehatan. Jangan salah, Jepang berinvestasi bes

Menjadi Anak Berbakti di Era Media Sosial

Ketika para orang tua, bapak-ibu, om-tante, dan segenap sodara-sodara sepuh sudah mulai bermain socmed, sesungguhnya para kawula muda mengalami kegalauan. Bukannya apa-apa, eksistensi kami-kami ini mulai sedikit terancam karena jika mau "nyetatus", sudah harus memperhitungkan kira-kira bagaimana tanggapan mereka melihat postingan kami. Mau ga mau harus waspada kalo mau bikin status aneh-aneh, yeah walopun kita menyadari sepenuhnya bahwa itulah salah satu modal untuk ngeksis. Umpamanya, saya yang jomblo ini suatu hari memposting foto berdua dengan teman cowok, tiba-tiba mereka komen, "Siapa ini? Pacar baru ya? Kapan dikenalkan?"  Kan keder juga kalo dikasih pertanyaan model begituan. Gue jadi gak enak sama temen gueeee tauukk. 😜😜 Dikiranya apaan nanti. Padahal gue ama doi cuma temenan. Heish! *kita kapan jadian sih, baaangg? 😒😌 Itulah salah satu alasan kenapa saya gak mau pasang foto berdua sama teman cowok. Alasan lainnya, gak ada juga teman cow

KETIKA USTADZ (MEMILIH) POLIGAMI

Media pemberitaan beberapa hari belakangan (kembali) diramaikan dengan perceraian Dai Seleb Indonesia: Ustadz Al Habsyi. Kabarnya, gugatan cerai dilayangkan karena dipicu oleh kehadiran istri kedua. Hmm, begini risiko piblic figure , masalah rumah tangga harus siap dijadikan konsumsi masyarakat. Pernah waktu SMA, saya dan teman-teman sekelas mendapat tugas menulis biografi tokoh idola. Bagi saya sendiri, menceritakan tokoh idola adalah hal yang menyenangkan. Segera setelah diamanahi tugas tersebut, pergilah saya dan beberapa kawan ke warnet demi misi mencari referensi. Meskipun ketika itu saya masih berwujud remaja labil, hahhah, tetapi jangan salahh...saya tidak seperti kebanyakan remaja lain yang mengidolakan artis sinetron, penyanyi, bintang K-Pop (pas saya SMA korean wave mulai melanda kawula muda), atau seperti anak gadis yang kesemsem sama pemain bola ganteng. No way , tokoh idola gue gak se- mainstream itu! Idola gue istimewa. Coba tebak siapa? AA GYM, cuy... hah

Anak Laki Main Boneka, Wajar Gak Sih?

Menjalani hidup sebagai jomblo itu kadang terlalu datar dan agak membosankan. Nyaris tidak ada konflik hidup yang layak diceritakan kepada khalayak ramai, misalnya kisah tak santai macam LDR, pacar gue guanteng maksimal, atau apa kek gitu. Life is so flat, you know . Ditambah pula saya adalah pengacara alias pengangguran banyak acara, lengkap sudah! Beban ganda kehidupan yang membosankan. Kalo dalam istilah kasus gizi di Indonesia, ada namanya double burden : orang-orang kelebihan gizi sekaligus kekurangan gizi di waktu yang bersamaan. Yeah, mirip-mirip itulah. Jadi, karena ga ada yang bisa diceritakan dengan gegap gempita, let me tell you about my past . Semacam pengalaman berharga gitu dah *tsah*. Terutama buat mamah-mamah dan calon mamah, tulisan gue berikut ini mungkin bermanfaat di kemudian hari.  Dikisahkan, sekitar dua tahun lalu saya mudik. Tinggal di rumah sebagai kembang desa yang doyan dasteran (sampe ditegor karena persis emak-emak pake daster mulu. People may neve